Perkembangan implementasi ekonomi syariah
mengalami akselerasi semenjak terjadinya krisis moneter. Sampai saat ini
tercatat terdapat dua bank umum syariah dengan 36 kantor cabang dan
52 kantor di bawah cabang. Disamping itu masih ada enam bank umum konvensional
yang memiliki kantor cabang syariah yang tersebar di 26 kota di Sumatera,
Kalimantan dan Sulawesi. Belum lagi masih ada 81 BPR Syariah. Sementara pengimpulan
dana masyarakat oleh Bank Syariah per 21 Mei 2002 mencapai Rp 2 triliun, dan
penyaluran pembiayaan sebesar Rp 2,5 triliun. Ini berarti financing to deposit
ratio (FDR) melampaui 100 persen, padahal FDR perbankan nasional hanya 39
persen per April 2002. Sementara total aset perbankan syariah pada periode yang
sama adalah Rp 3,2 triliun. (modalonline.com)
Selasa, 29 Oktober 2002
Selasa, 22 Oktober 2002
Kebijakan Ekonomi Tidak Berpihak kepada Masyarakat
Oleh Erwin FS
PeKa Online-Jakarta, Kondisi ekonomi
masyarakat semenjak awal krisis moneter hingga kini tidak memperlihatkan gejala
pemulihan. Bahkan sebaliknya, daya beli masyarakat mengalami penurunan yang
semakin memprihatinkan. Sementara itu di sisi lain, kebijakan pemerintah yang
benar-benar memperhatikan masalah pemulihan ekonomi masyarakat dapat dibilang
hampir tidak ada.
Langganan:
Postingan (Atom)
Recent Post
Dilema Inklusi Keuangan di Indonesia
Oleh Erwin FS Bank Dunia merilis data terkait inklusi keuangan (Kompas, 17/4/2015), pada rentang 2011-2014 700 juta orang di dunia men...
Popular Post
-
Oleh Erwin FS Jika ada manusia di dunia ini yang mengaku sebagai Tuhan, maka salah satunya adalah Firaun. “Dia (Firaun) berkata, “...
-
Oleh Erwin FS Perkembangan perbankan syariah yang begitu pesat di Indonesia patut diapresiasi. Perbankan syariah sebagai bagian ...
-
Oleh Erwin FS Abstrak Perkembangan bank syariah termasuk cukup pesat, terutama setelah tahun 1998, namun dilihat dari segi aset masih...